Bulan Suci Romadhon 1444 H, Lapas Singkawang Tingkatkan Kegiatan Keagamaan Bagi Warga Binannya

Singkawang - Bulan Suci Romadhon sudah tiba, seluruh umat islam menyambutnya dengan gembira, begitu juga warga binaan yang berada di dalam Lapas ikut menyambut dengan gembira dengan melakukan berbagai kegiatan ibadah seperti untuk malam melaksanakan sholat teraweh berjamaah dilanjutkan tadarusan untuk pagi dan siang hari diisi dengan kegiatan keagamaan di masjid dari kegiatan baca Al Qur'an sampai kegiatan ceramah keagamaan. Hal itu sebagai salah satu program pembinaan yang dilaksakan bagian pembinaan Lapas Singkawang.

Untuk malam hari setelah apel malam warga binaan yang beragama islam mengikuti kegiatan sholat teraweh bersama dengan didampingi para pejabat Lapas, petugas piket regu pengamanan dan piket bantuan keamanan dari staf, setelah selesai sholat teraweh mereka dikembalikan ke kamarnya masing-masing, sedangkan kegiatan tadarusan dilanjutkan oleh beberapa warga binaan yang sudah dilaksanakan sidang TPP dan berlangsung sampai jam 22.00 wib malam mereka juga kembali ke kamarnya masing-masing.

Kalapas Singkawang, Priyo Tri Laksono yang juga ikut hadir pada pelaksanaan sholat teraweh di Lapas menyampaikan bahwasanya pada bulan suci Ramadhan 1444 H tahun 2023 ini , Lapas Singkawang melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan seperti sholat teraweh dan tadarusan serta ceramah yang dilaksanakan pada malam hari, sedangkan untuk pagi dan siang kegiatan keagamaan diisi kegiatan baca Al-Qur'an di masjid serta Pelaksanaan sholat dhuhur dan ashar berjamaah, sehingga dalam bulan suci romadhon ini bisa lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

"pada bulan suci Ramadhan 1444 H/2023 ini di Lapas Singkawang ingkawang diisi berbagai kegiatan pembinaan keagamaan, seperti sholat teraweh, tadarusan dan ceramah bagi warga binaan yang beragama Islam agar mereka bisa lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, apalagi di dalam bulan suci romadhon ini semuanya berlomba - lomba untuk beribadah, " ucapnya.

Walaupun mereka di dalam Lapas dengan tempat terbatas, namun hak - hak mereka untuk beribadah tetap terus berjalan, yang mana semua itu juga merupakan bagian dari program pembinaan kepribadian di dalam Lapas, dengan harapan bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sehingga mereka bisa menyadari kesalahannya, bisa bertaubat dan tidak mengulangi perbuatannya sehingga nantinya bisa kembali ke masyarakat dengan menjadi manusia yang lebih baik lagi.